Kita akan membahas calming apps atau aplikasi untuk menenangkan diri. Terkadang ada kala kita jenuh dengan berbagai rutinitas dalam keseharian kita, dan pastinya ada satu waktu ketika kita ingin menenangkan diri atau “me time” dengan diri kita sendiri. Saya sudah memilih beberapa aplikasi yang cocok untuk kamu install ketika kamu ingin menenangkan diri atau self calming, mau tau apa aja aplikasinya? oke langsung saja masuk ke listnya ya. 1. Mindmeister Ketika kita berdiam diri ada kalanya kita sekejap terlintas ide brilian dan ketika ketika momen itu terlewat kita akan lupa akan ide itu, nah aplikasi ini cocok untuk menuliskan ide mentah kamu menjadi sebuah kenyataan, jadi ide itu kamu tulis di aplikasi ini lalu kamu brainstorming dengan organisir bagaimana cara ide itu berkembang dan itu disebut mind mapping. Banyak sekali tools yang bisa kamu buat untuk membuat sebuah mind mapping tersebut antara lain dengan tema yang berbeda, style, icons yang unik. Kelebihan satu lagi aplikasi ini,
Spotify sudah menjadi salah satu aplikasi andalan banyak user yang doyan streaming musik (termasuk saya tentunya). Nah, seperti yang kita ketahui bersama, beberapa waktu lalu Spotify dikabarkan sedang menggarap fitur lirik lagu dan ternyata fitur tersebut sudah rampung. Berdasarkan informasi terbaru yang DroidPoin terima, fitur tersebut bisa dinikmati mulai 1 Juli dan akan tersedia di 26 negara (termasuk Indonesia tentunya). Berikut ini adalah detailnya: Argentina Brazil Bolivia Chile Colombia Costa Rica Dominican Republic Ecuador El Salvador Guatemala Honduras Hong Kong India Indonesia Malaysia Mexico Nicaragua Panama Paraguay Peru Philippines Singapore Taiwan Thailand Uruguay Vietnam Fitur ini adalah hasil kerja sama antara Spotify dengan Musixmatch dan tidak seperti Musixmatch yang memunculkan lirik dengan “floating windows”, fitur ini ada dibagian bawah bersebelahan dengan Behind the Lyrics atau yang lebih dikenal dengan “Storyline”.
STOCKHOLM, KOMPAS.com - Data tenaga kerja teranyar Amerika Serikat yang dirilis pada Jumat (3/6/2016) lalu dianggap mengecewakan bagi banyak pihak. Lalu, apa dampak data tersebut bagi rencana bank sentral AS Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate? Presiden The Fed Negara Bagian Cleveland Loretta Mester menyatakan, data tenaga kerja yang mengecewakan itu tidak mengubah gambaran ekonomi AS secara keseluruhan. Selain itu, The Fed memandang kenaikan suku bunga acuan secara gradual masih relevan. The Fed telah menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam 9 tahun pada Desember 2015 lalu. Namun, kenaikan untuk kedua kalinya diprediksi sulit dilakukan dalam waktu dekat dan para ekonom memprediksi kenaikan suku bunga selanjutnya bakal dilakukan pada bulan September 2016 mendatang. "Saya masih percaya bahwa untuk mencapai tujuan kebijakan moneter kita, kenaikan suku bunga Fed Fund Rate secara gradual masih layak dilakukan," ujar Mester di Stockholm, Sw
Comments
Post a Comment